Thursday, October 9, 2008

Senandung malam


Di kala renyai malam menitis ke bumi
Daku masih di jendela
Sedang meneku dagu di sisi
Memikirkan kehidupan yang telah ku lalui

Zaman kanak-kanak ku penuh keriangan
Senyum tawa bersulam suka
Zaman remaja yang penuh ceria
Sahabat dan taulan peneman duka

Namun
Tiada mungkin hanya senyum tawa,
Tanpa muram durja
Tiada suka,
Tanpa duka
Itulah lumrah kehidupan
Sebagaimana malam temannya siang
Dingin temannya panas
Begitulah juga gembira bersama duka

Di kala renyai hujan mula perlahan
Membawa rintik ke kaca jendela
Daku terus termenung
Mengenang kehidupanku kini

Di manakah daku kini?
Sedang mereka ramai yang mengejar kehidupan dengan penuh kejayaan
Kerjaya... Pelajaran...
Malah yang sedang sibuk merebut akhirat
Aku masih lagi di tampuk lama

Sesungguhnya aku tersangatlah ghibtah
Melihat mereka yang mencapai impian mereka
Seorang demi seorang
Membina kehidupan di dunia
Mencapai kesempurnaan akhirat

Renyai hujan telah lama tamatnya...
Rintik hujan juga telah lama hilangnya...
Namun dingin malam tetap tetap terasa...
Membawa diri ke kamar selesa

Mataku mula memejam...
Tanda hari ini telah berlabuh tirainya
Dengan harapan dan doa moga esok kan tiba
Membawa sinar mentari yang baru
Bersama azam, semangat yang baru
Secerah sinaran mentari di kala subuh
Seterik panasnya di kala matahari
Dan terus bersinar di kala senja melabuh

Moga Allah terus mengiringi diri ini
HambaNya yang lemah dan hina
Ke bawah langit keredhaan........

~eksp 2008

No comments: